The soul of internet marketing spirit..

Kamis, 07 Januari 2010

seluruh daerah Sultra memiliki perkebunan jambu mete yang potensial

HAMPIR seluruh daerah Sultra memiliki perkebunan jambu mete yang potensial. Sayangnya, potensi sumber daya ini, justru tidak mendapatkan posisi yang optimal dari pemeritah. Sebaliknya, penembangan potensi tanaman mete ini malah digeser oleh sektor pertambangan.
Pengolahan sumber daya alam dari sektor pertambangan saat ini memang tengah menjadi primadona sebagai penghasil PAD. Namun, jika dikaji lebih jauh, pengembangan potensi perkebunan mete pada dasarnya lebih potensil ketimbang mengedepankan pengolahan PAD dari sektor tambang. Banyak pihak menilai, pengembangan potensi tembang, justru menggeser keberadaan sumber daya yang lain.
Upaya pengembangan potensi tanaman mete ini tengah dilakukan oleh OWT dalam meningkatkan kesejahteraan petani sekitar Hutan Lambusango. Di kawasan hutan alam dataran rendah ini, terletak di tengah Pulau Buton bagian selatan, secara administratif masuk di wilayah Kecamatan Kapontori, Lasalimu, Lasalimu Selatan, Siotapina, Wolowa dan Pasarwajo, Kabupaten Buton, Sultra, yang telah menembus pasar internasional melalui Sertifikasi Fairtrade.
Produksi mete gelondongan dalam skala nasional berada di kisaran 95.000 ton per tahun, jumlah ini tidak mengalami peningkatan berarti selama 10 tahun terakhir. Penghasil mete utama adalah Sultra (35 % produksi nasional), Sulsel (25 %), Lombok, Flores dan Sumbawa (30 %) serta Jawa-Madura (10 %).
Kacang mete merupakan jenis bahan makanan yang diperdagangkan secara internasional dan memiliki harga per satuan berat termahal kedua setelah vanila. Indonesia merupakan penghasil mete terbesar di dunia setelah India, Vietnam, Afrika Barat, Afrika Timur dan Brasil.
India merupakan negara pengekspor kacang mete terbesar di dunia, menggantikan kedudukan Afrika Barat yang industri kacang metenya rontok sejak era 1980-an, disusul oleh Vietnam, yang industri metenya baru berkembang sekitar 15 tahun lalu, namun karena pesatnya pertumbuhan berpeluang menjadi pengekspor kacang mete terbesar di dunia.
Untuk memenuhi industri kacang metenya, India mengimpor mete gelondongan dari Afrika Barat, Afrika Timur dan Indonesia. Sedangkan Vietnam mengimpor mete dari Afrika Barat dan Indonesia. Sekitar 600 ton mete gelondongan dunia diekspor ke India dan Vietnam setiap tahunnya. Brasil sebagai pengekspor kacang mete terbesar ketiga, selama ini masih dapat memenuhi kebutuhan metenya sendiri.
Konsumen kacang mete dunia adalah negara-negara di Amerika Utara, Uni Eropa, China, Timur Tengah, India dan Australia. Yang menarik, India merupakan negara produsen dan sekaligus konsumen mete terbesar di dunia.
Jumlah penduduk India sekitar 5 kali lipat Indonesia, namun konsumsi metenya 45 kali lipat. Kebutuhan kacang mete Amerika Utara dan Uni Eropa selama ini dipenuhi oleh India dan Brasil. India juga mengekspor kacang mete ke Timur Tengah, sedangkan Vietnam mengekspor kacang mete ke Amerika Utara, China dan Australia.
Mete Indonesia sebagian besar diekspor dalam bentuk gelondongan ke India dan Vietnam dan kemudian dilabel sebagai produk India dan Vietnam, hanya sebagaian kecil (kurang dari 1 % dari pangsa kacang mete dunia), yang bisa berhasil menembus pasar kacang mete internasional.

1 komentar:

  1. pak tolong kirim informasi mete nya ke email saya di theboeg@gmail.com

    saya butuh yang KW 1 pake cangkang dan KW 1 tanpa cangkang sebanyak 20 TON

    BalasHapus